Home Vol 3, No 1 2023 Veronika Sosialisasi Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Perubahan Pola Interaksi Sosial Remaja Di Kelurahan Kebun Tebeng Kota Bengkulu Nuri David Maria Veronika1, Rinni Rinni2, 1 Universitas Muhammadiyah Bengkulu 2 Universitas Muhammadiyah Bengkulu Corresponding Author Abstract Pada dasarnya sebuah teknologi diciptakan untuk membuat hidup manusia menjadi lebih mudah dan nyaman. Semakin pesat kemajuan teknologi saat ini membuat hampir tidak ada bidang kehidupan manusia yang bebas dari penggunaannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seiring arus globalisasi dimana kebutuhan akan pertukaran informasi yang cepat, peranan teknologi komunikasi menjadi sangat penting. Penggunaan ponsel menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan saat ini yang memerlukan mobilitas tinggi. Fasilitas-fasilitas yang terdapat didalamnya pun tidak hanya terbatas pada fungsi telepon dan SMS short messages service saja. Ponsel dapat digunakan sebagai sarana bisnis, penyimpan berbagai macam data, sarana musik/hiburan, bahkan sebagai alat dokumentasi. Dari sekian kelebihan yang telah ditawarkan dari suatu ponsel, tetapi terdapat juga banyak dampak negatif bermunculan. Tujuan dari sosialisasi ini adalah dampak penggunan handpone terhadap pola pergaulan dan interaksi sosial dalam masyarakat di Kelurahan Kebun Tebeng Kota Bengkulu serta faktor yang mempengarui baik yang membangun dan merugikan serta akibat negatif yang ditimbulkan sehingga dapat merubah kehidupan sosial mereka yang menyebabkan kurangnya rasa peka terhadap lingkungan Kunci Handphone, dampak negatif sosial media References ] Ary Antony Putra, Ida Windi Wahyuni, Alucyana, Ajriyah. 2021. Pengaruh Penggunaan Handphone Pada Siswa Sekolah Dasar Al-Hikmah. Jurnal Agama dan Ilmu PengetahuanVol. 18 No. 1 April 2021. P-ISSN 1412-5382 E-ISSN 2598-2168 Muchlis Aziz, Nurainiah. 2018. Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Interaksi Sosial Remaja Di Desa Dayah Meunara Kecamatan Kutamakmur Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Al-Ijtimaiyyah/Vol. 4, No. 2, Juli-Desember 2018 Hendi Prasetyo, M. Ferdiansyah, Endang Surtiyoni. 2021. Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Perubahan Sikap Siswa Dalam Berinteraksi Di Smp Negeri 5 Palembang Juang. Jurnal Wahana Konseling Vol. 4, No. 1, Maret 2021. Junierissa Marpaung. 2018. Pengaruh Penggunaan Gadget Dalam Kehidupan The Effect Of Use Of Gadget In Life. Jurnal KOPASTA, 5 2, 2018 55-64. Fahdian Rahmandani, Agus Tinus, M. Mansur Ibrahim. 2018. Analisis Dampak Penggunaan Gadget Smartphone Terhadap Kepribadian Dan Karakter Kekar Peserta Didik Di Sma Negeri 9 Malang. Jurnal Civic Hukum Volume 3, Nomor 1, Mei 2018. M. Naufal Annafi, Difa Haikal Nikmatullah A, Hidayatulloh. 2018. Pengaruh penggunaan handphone terhadap prestasi mahasiswa. JURNAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH Vol. 12, No. 1, 2018, hal 15-20. Satrianawati. 2017. Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 1, Juli 2017 54 - 61 p-ISSN 2406-8012 e-ISSN 2503-3530. Full Text PDFArticle Metrics Abstract View 19 times PDF Download 13 times Refbacks There are currently no refbacks. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives International License.
Dampakperkembangan teknologi terhadap interaksi sosial. 2, september 2018 79 smartphone tanpa batasan waktu tersebut memberi pengaruh dalam interaksi sosial subjek di lingkungan sekolahnya. Terjadinya Proses Sosial Dan Interaksi Sosial Di Masyarakat Bisanya Menyababkan Timbulnya Akibat Positif Dan Negatif. "Kamu Kesunyian ada bila tanpamuKehilangan ada jika netraku tak melihatmuKamu euforia sekaligus fobiaMerayu inginku genggam adalah caramuKamu bagaikan nikotin, berbahaya namun candu." Mungkin puisi di atas tepat untuk menggambarkan bagaimana dirimu dengan ponsel seperti sekarang ini. Jika kamu mendengar kata ponsel atau handphone, pikiran kamu pasti akan tertuju pada benda berbentuk persegi panjang, pipih, kecil, dan sebagai alat komunikasi. Jika dahulu kegunaan ponsel di antaranya untuk melakukan pengiriman dan penerimaan SMS, MMS, dan melakukan panggilan keluar atau menerima panggilan. Namun, sekarang alat ini juga bisa digunakan untuk melakukan panggilan melalui video, mencari informasi melalui internet, sebagai alat hitung untuk menggantikan kalkulator, dan menambah teman melalui media sosial. Walaupun memiliki banyak kegunaan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya dampak negatif yang muncul akibat penggunaan ponsel pintar ini. Banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan, salah satu dampak tersebut adalah adanya perubahan interaksi sosial di kalangan masyarakat. Ponsel atau handphone merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi komunikasi modern. Tidak hanya mengurangi waktu bergaul, ponsel juga bisa menyebabkan masalah kesehatan. Di antaranya mata minus, gangguan tidur, keram, kemampuan fokus rendah dan masih banyak lagi. Menurut peneliti, waktu ideal untuk melakukan aktivitas online atau bermain gawai dalam sehari adalah sekitar 4 jam 17 menit, jika lebih dari itu maka gawai dianggap mampu mengganggu kinerja otak remaja. Untuk menghindarinya diperlukan interaksi sosial seperti bercerita dengan teman, bermain dengan adik dan kakak, serta mengobrol bersama ayah dan ibu. Pengaruh penggunaan ponsel terhadap interaksi sosial. 1. Berbicara tatap muka berkurang. Berbicara tatap muka sekarang hanyalah cerita lama. Kebanyakan orang lebih cenderung menyukai berkomunikasi melalui media sosial daripada berkomunikasi tatap muka secara langsung. Padahal melakukan komunikasi secara tatap muka ada lebih banyak manfaatnya daripada lewat chatting. Di antaranya menghindari kesalahpahaman, mendapatkan suatu momen ketika bersama dengan orang-orang terdekat, mendapatkan respons lebih cepat, dan lain-lain. 2. Mengganggu kualitas interaksi langsung. Contohnya jika kamu sedang mengobrol bersama teman-teman, tetapi kemudian ada bunyi notifikasi dari ponselmu. Pasti dengan segera kamu langsung membuka dan membalas pesan yang masuk. Tanpa disadari, kamu sudah kehilangan fokus dan mengabaikan orang-orang di sekelilingmu. Alasan orang tidak suka bergaul, kemungkinan terjadi karena orang-orang di sekelilingnya terlalu sibuk dengan gawai masing-masing. 3. Menjadikan lupa waktu. Satu jam bahkan satu menit tanpa ponsel rasanya ada yang hilang, apalagi satu hari entah apa rasanya. Itu membuktikan bahwa manusia telah mengalami ketergantungan terhadap ponsel. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus maka dapat menyebabkan nomophobia. Nomophobia atau no mobile phone phobia NMP adalah jenis gangguan kecemasan akibat tidak memegang ponsel. Akibat dari kesenangan bermain ponsel, kita akhirnya lupa dengan tugas sekolah atau pekerjaan yang dimiliki. Misalnya niat awal hendak belajar kemudian terdengar notifikasi dari salah satu media sosial, akhirnya malah sibuk scrolling hal yang tidak penting dan belajar pun batal. 4. Kurang peka terhadap lingkungan sekitar. Misalnya saat ada seseorang yang sakit, tetapi kamu tidak menjenguk dan sebagai gantinya kamu hanya mengirim pesan singkat seperti GWS, cepat sembuh, cepat pulih lagi, jangan menyerah, semangat!, aku tahu kamu kuat dan lain-lain. Mungkin kata-kata tersebut apabila dibaca bisa terdengar menyemangati, akan tetapi kata-kata tersebut akan terkesan biasa saja jika itu dikirim dalam bentuk sebuah pesan bukan ucapan langsung. Interaksi langsung seperti memberikan senyuman atau sentuhan justru bisa meningkatkan semangat dan mempercepat kesembuhan orang yang sakit. Jangan sampai hanya karena ponsel, kita malah menjadi antisosial. Upaya untuk meminimalisasi kecanduan ponsel. 1. Batasi penggunaan ponsel. 2. Jauhi ponsel saat menjelang tidur. 3. Lakukanlah kegiatan yang bermanfaat seperti membaca buku. 4. Senyapkan notifikasi. 5. Atur layar menjadi hitam putih. Penggunaan ponsel sangat berpengaruh pada interaksi sosial masyarakat. Oleh sebab itu, kita seharusnya menggunakan ponsel sesuai kebutuhan dan porsi yang benar agar terhindar dari dampak negatif yang ditimbulkannya. Mari mulai dari sekarang bijaklah dalam memanfaatkan gawai, letakkan dahulu ponselmu, dan ciptakan kenangan manis bersama orang-orang tersayang. Jadi, bisakah kamu mematikan ponselmu? sosial apa dampak media sosial terhadap masyarakat di Indonesia dan apa pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap/ eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari penggunaan handphone terhadap interaksi sosial remaja, studi kasus siswa kelas IX SMPN 12 Poleang Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas penggunaan handphone tinggi mencapai 3-7 jam perhari. WhatsApp, tiktok dan facebook merupakan tiga aplikasi yang paling sering diakses oleh siswa. Penggunaan ini memberikan dampak positif seperti mendapatkan pengetahuan luas, mempermudah komunikasi dan melatih kreativitas anak. Akan tetapi, penggunaan tanpa adanya kontrol dari orangtua memberikan dampak negatif diantaranya ancaman pornoaksi akibat mengikuti konten yang sedang viral, membuat atau sekadar membagikan gambar yang tidak pantas di grup-grup whatsApp kelas, menjadikan remaja lebih individualis, menjadikan hubungan interaksi sosial yang tercipta baik antar teman sebaya, hingga guru dan orang tua cenderung kurang sopan, dan membuat remaja kurang peka terhadap lingkungan sekitar Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Pendidikan Indonesia p-ISSN 2745-7141 e-ISSN 2746-1920 Vol. 4 No. 01 Januari 2023 Doi 86 DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL REMAJA STUDI KASUS SISWA KELAS IX SMPN 12 POLEANG BARAT Ramang UIN Alauddin Makassar, Indonesia ramang121 Diterima 02-12-2022 Direvisi 10-12-2022 Disetuji 05-01-2023 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari penggunaan handphone terhadap interaksi sosial remaja, studi kasus siswa kelas IX SMPN 12 Poleang Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas penggunaan handphone tinggi mencapai 3-7 jam perhari. WhatsApp, tiktok dan facebook merupakan tiga aplikasi yang paling sering diakses oleh siswa. Penggunaan ini memberikan dampak positif seperti mendapatkan pengetahuan luas, mempermudah komunikasi dan melatih kreativitas anak. Akan tetapi, penggunaan tanpa adanya kontrol dari orangtua memberikan dampak negatif diantaranya ancaman pornoaksi akibat mengikuti konten yang sedang viral, membuat atau sekadar membagikan gambar yang tidak pantas di grup-grup whatsApp kelas, menjadikan remaja lebih individualis, menjadikan hubungan interaksi sosial yang tercipta baik antar teman sebaya, hingga guru dan orang tua cenderung kurang sopan, dan membuat remaja kurang peka terhadap lingkungan sekitar. ABSTRACT This study aims to determine the impact of cellphone use on adolescent social interaction, a case study of 9th grade students of SMPN 12 West Poleang. This research uses a descriptive qualitative approach with a case study method. The results showed that the intensity of cellphone use is high, reaching 3-7 hours per day. WhatsApp, tiktok and facebook are the three applications most frequently accessed by students. This use has a positive impact such as gaining broad knowledge, facilitating communication and training children's creativity. However, use without parental control has a negative impact including the threat of pornography due to following viral content, creating or simply sharing inappropriate images in class WhatsApp groups, making adolescents more individualistic, making social interaction relationships created both among peers, to teachers and parents tend to be less polite, and making adolescents less sensitive to the surrounding environment. *Author Ramang Email ramang121 Kata kunci Remaja; Dampak Penggunaan handphone; Interaksi Sosial Keywords Teenagers; Impact of cell phone use; Social interaction Pendahuluan Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia akan berusaha untuk melakukan interaksi dengan manusia lainnya Azmi, 2018. Jarang sekali atau bahkan hampir tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Maka dari itu, interaksi sosial sangatlah penting. Seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi, pola interaksi sosial juga ikut mengalami perubahan. Tidak ada lagi hambatan ruang dan waktu, semua bisa diatasi dengan interaksi melalui media sosial seperti whatsApp dan facebook. Akan tetapi, disisi lain penggunaan teknologi yang semakin meningkat justru menurunkan intensitas interaksi sosial. Interaksi yang pada awalnya dilakukan secara langsung Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 87 tatap muka kini mulai digantikan menjadi interaksi dengan handphone. Perubahan dalam pola interaksi sosial tersebut menghasilkan pola sikap yang menjadi lebih individualis. Dampak di atas juga menjangkau kalangan pelajar SMP atau remaja pada umumnya. Remaja yang dalam tahap perkembangannya memerlukan interaksi sosial yang berkualitas, justru mengalami hambatan karena kemerosotan kualitas intersaksi sosial Jamun et al., 2019. Banyak waktu dipakai untuk bermain handphone. Interaksi sosial langsung semakin berkurang. Interaksi sosial didefinisikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antar individu, individu seseorang dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok Khairul Anwar & Taufik, 2016. Tanpa adanya interaksi sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Proses sosial merupakan suatu interaksi atau hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antar manusia yang berlangsung sepanjang hidupnya didalam masyarakat. Sebagaimana diketahui, manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu membutuhkan sesamanya dalam kehidupannya sehari–hari Mundiasari, 2022. Oleh karena itu, tidak dapat dihindari bahwa manusia harus selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Menurut Maradjabessy et al., 2019, interaksi sosial merupakan bentuk-bentuk yang kelihatan apabila orang-orang perorangan ataupun kelompok-kelompok manusia menghadirkan hubungan satu sama lain terutama dengan mengutamakan kelompok serta lapisan sosial sebagai unsur pokok struktur sosial. Interaksi sosial dapat dipandang sebagai dasar proses-proses sosial yang ada, menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Lebih lanjut menurut Bewu et al., 2020, interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara perorangan seperti hubungan ibu dan anak, antara kelompok-kelompok seperti anggota kelas yang satu dengan kelas yang lain, maupun antara orang perorangan dengan kelompok seperti guru dan muridnya Di et al., 2021. Interaksi sosial yang dianggap paling ideal adalah secara tatap muka langsung. Interaksi tatap muka lebih memungkinkan suatu proses yang bersifat dinamis dan timbal balik secara langsung. Pertukaran informasi secara tatap muka dapat mempercepat proses saling mempengaruhi antara pihak-pihak yang berinteraksi didalamnya Aziz & Nurainiah, 2018. Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu 1 Adanya kontak sosial social-contact. Kontak sosial merupakan bertemunya dua pihak atau lebih secara fisik, baik tanpa alat langsung maupun dengan alat tidak langsung. 2 Adanya komunikasi, komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan ide, gagasan dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi upaya saling mempengaruhi antara keduanya. Proses komunikasi ada dua bentuk yakni verbal dan non verbal. Komunikasi verbal menggunakan lisan dan tulisan. Sedangkan non verbal menggunakan simbol-simbol, misalnya gestur tubuh dan bahasa isyarat. Aspek-aspek interaksi sosial digolongkan menjadi tiga aspek, yaitu 1 kontak sosial yaitu menjalin hubungan akrab, 2 individu akan terlibat dalam kegiatan kelompoknya dan mau menyumbangkan ide bagi kemajuan kelompoknya, dan 3 frekuensi hubungan dalam kelompoknya Bewu et al., 2020. Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 88 Interaksi sosial di lingkungan sekolah dapat berlangsung antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru atau tenaga kependidikan lainnya. Kualitas interaksi sosial pelajar SMP sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain intensitas interaksi sosial tersebut Pauziah, 2022. Penelitian ini hendak mendeskripsikan dampak pemakaian handphone terhadap interaksi sosial pelajar SMPN 12 Poleang Barat. Penelitian dilatar belakangi oleh penggunaan handphone yang semakin canggih di kalangan remaja khususnya pelajar SMP di kabupaten Bombana. Dalam hal ini, peneliti hendak menggali dampak penggunaan handphone terhadap kualitas interaksi remaja. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif metode studi kasus Rukin, 2019 menyatakan bahwa penelitian studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan terhadap objek yang disebut sebagai kasus, yang dilakukan secara seutuhnya, menyeluruh, dan mendalam dengan menggunakan berbagai sumber data. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan menekankan kedalaman konsep yang dikaji secara empiris. Tujuan menggunakan pendekatan kualitatif agar peneliti dapat meneliti masalah penggunaan handphone dan dampaknya pada interaksi sosial siswa SMPN 12 Poleang Barat. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam proses penelitian ini adalah angket dan wawancara. Pengisian angket atau kuisioner digunakan untuk mendapatkan data gambaraan umum kebiasaan dan intensitas penggunaan handphone oleh siswa. Sementara itu, wawancara digunakan untuk menggali secara mendalam dampak penggunaan handphone terhadap interaksi sosial siswa. Informan yang dipilih dalam wawancara ditentukan berdasarkan hasil analisis kuesioner. Data yang dihasilkan nanti berupa data deskriptif yang diperoleh dari observasi dan wawancara dari siswa dan orang tua siswa tersebut. Hasil Dan Pembahasan Hasil analisis penelitian penggunaan handphone tersaji pada gambaran data berikut Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 89 Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari 46 responden, dapat diketahui 87% siswa sudah memiliki handphone sendiri dan sisanya 13% belum memiliki handphone sendiri masih memakai handphone milik bersama keluarga orang tua, saudara, dll. Rata-rata penggunaan handphone pada siswa SMPN 12 Poleang Barat termasuk kategori tinggi. Rata-rata per hari bisa mencapai 3-7 jam. Dari hasil wawancara dengan orang tua siswa yang mengatakan bahwa anaknya menggunakan handphone hingga berjam-jam terlebih ketika orang tua tidak berada di rumah atau sedang bekerja. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Saniyyah et al., 2021 yang menyatakan bahwa rata-rata anak mengunakan handphone 3-6 jam per hari. Hal ini menunjukkan intensitas penggunaan handphone termasuk kategori tinggi. Penggunaan tinggi yaitu pada intensitas penggunaan lebih dari 3 jam dalam sehari, penggunaan sedang yaitu pada intensitas penggunaan sekitar 3 jam dalam sehari, dan rendah yaitu pada intensitas penggunaan kurang dari 3 jam dalam sehari. Mengingat peraturan sekolah melarang siswa untuk membawa handphone ke sekolah, maka dapat dipastikan bahwa data penggunaan handphone di atas memperlihatkan intensitas pemanfaatan handphone di luar jam sekolah. Hampir sebagian waktu siswa di rumah dihabiskan menggunakan handphone. Adapun bentuk pemanfaatan handphone di kalangan siswa tersebut antara lain sebagai sarana komunikasi whatsApp 87%, sebagai media atau fasilitas belajar google 28,3%, dengan handphone juga siswa dapat berinteraksi sosial melalui media sosial seperti facebook 34,8%, instagram 28,3%, dan sebagainya. Handphone yang menjadi fasilitas yang multifungsi ini menawarkan berbagai kemungkinan pemanfaatan kepada penggunanya siswa. Selain sebagai media komunikasi interaksi sebagaimana disebutkan di atas, handphone juga menjadi sarana hiburan atau rekreasi tik-tok 65,2%, youtube 30,4% & game 17,4%. Hal ini ditunjang oleh aplikasi-aplikasi seperti audioplayer, digital camera, video player, berbagai model game online maupun offline, dan sebagainya. Dengan demikian, patut diduga bahwa intensitas pemakaian handphone yang cukup tinggi di kalangan siswa sekolah berkaitan dengan fungsi-fungsi yang ditawarkan handphone itu sendiri yang kian kompleks. Semakin kompleks aplikasi yang ada, semakin lama waktu yang akan dilewati seseorang bersama handphonenya. Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 90 A. Dampak Penggunaan handphone terhadap Interaksi Sosial Penggunaan handphone tanpa adanya pengawasan orang tua memberikan dampak terhadap interaksi sosial yang terjadi, terutama pada lingkungan sekelilingnya dan dalam keluarga. Hasil observasi yang peneliti lakukan, penggunaan handphone lebih dari 3 jam tanpa adanya pengawasan dan kontrol dari orang tua memberikan pengaruh terhadap interaksi sosial remaja siswa SMPN 12 Poleang Barat. Pengaruh yang dihasilkan oleh penggunaan handphone di antaranya adalah ancaman pornoaksi akibat mengikuti konten yang sedang viral, membuat atau sekadar membagikan gambar yang tidak pantas di grup-grup Whatsapp kelas, menjadikan hubungan interaksi sosial yang tercipta baik antar teman sebaya, hingga guru dan orang tua cenderung kurang sopan, remaja lebih cenderung menyukai berkomunikasi melalui media dari pada berkomunikasi secara tatap muka langsung. Selanjutnya, handphone menjadikan remaja lebih individualis, handphone menjadikan remaja konsumtif dan handphone membuat remaja kurang peka terhadap lingkungan sekitar. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Santoso, 2020 mengemukakan bahwa anak sekarang terlalu asik menggunakan gawainya, mereka akan terlena dan lupa dengan kebutuhannya sendiri yaitu belajar dan bersosialisasi pada lingkungan masyarakat Prayuda et al., 2020 yang menyatakan bahwa penggunaan handphone yang terlalu lama dapat mempengaruhi tingkat agresif anak. Selain itu, anak menjadi tidak peka dan tidak peduli terhadap lingkungan disekelilingnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi dan wawancara dengan anak dan orang tua bahwa anak cenderung kurang peka terhadap keluarganya. Anak akan mau melaksanakan jika diperintah saja, tidak dengan kesadaran dalam diri anak tersebut. Sedangkan dampak positif dari penggunaan handphone secara tepat dan terkontrol diantaranya mendapatkan pengetahuan luas dengan mencari informasi di google, mempermudah berkomunikasi dengan orang lain, bermain permainan yang mengasah otak. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, mereka bisa mengakses berbagai informasi melalui internet dan mencari materi pelajaran serta membantu mengerjakan tugas sekolah. Hal ini terkonfirmasi oleh hasil wawancara dengan orang tua yang menjelaskan jika anak mengalami kesulitan belajar, mereka akan membuka google untuk mendapat jawaban yang ingin diketahui Simanihuruk et al., 2019. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dilapangan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan pencatatan, peneliti menyimpulkan intensitas penggunaan handphone dari siswa kelas IX SMPN 12 Poleang Barat rata-rata penggunaan tergolong kategori tinggi. Penggunaan intensitas tinggi yaitu penggunaan handphone pada intensitas lebih dari 3 jam dalam sehari. Rata-rata siswa menggunakan handphone sehari mencapai 3-7 jam. WhatsApp, tiktok dan facebook merupakan tiga aplikasi yang paling sering diakses oleh siswa. Beberapa dampak positif dari penggunaan handphone ini adalah mendapatkan pengetahuan luas dengan mengakses berbagai informasi melalui internet dan media sosial, mempermudah komunikasi dengan orang lain, dan sarana hiburan seperti bermain game atau menonton video. Selain dampak positif, ada juga dampak negatif diantaranya ancaman pornoaksi akibat mengikuti konten yang sedang viral, Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 91 menjadikan hubungan interaksi sosial yang tercipta baik antar teman sebaya, hingga guru dan orang tua cenderung kurang sopan, remaja lebih cenderung menyukai berkomunikasi melalui media daripada berkomunikasi secara tatap muka langsung. Interaksi sosial remaja siswa kelas IX SMPN 12 Poleang Barat secara umum masih dikategorikan baik. Dengan pendidikan dan didikan dari guru dan orang tua kepada anak, sikap menghormati orang lain, saling tolong menolong, sopan santun, mengucapkan terima kasih masih tetap terjalin. Namun, siswa kurang peka dan peduli terhadap orang disekelilingnya. Sehingga dampak dari penggunaan handphone terhadap interaksi sosial ini membuat anak kurang peka dan peduli. Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 92 Bibliografi Aziz, M., & Nurainiah, N. 2018. Pengaruh penggunaan handphone terhadap interaksi sosial remaja di desa dayah meunara kecamatan kutamakmur kabupaten aceh utara. Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 42, 19–39. Azmi, S. 2018. Pendidikan Kewarganegaraan Merupakan Salah Satu Pengejawantahan Dimensi Manusia Sebagai Makhluk Individu, Sosial, Susila, Dan Makhluk Religi. Likhitaprajna, 181, 77–86. Bewu, Y., Dwikurnaningsih, Y., & Windrawanto, Y. 2020. Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Pada Siswa Kelas X Ips Sma Kristen Satya Wacana Salatiga. Psikologi Konseling, 152. Di, K. A. M. E. J., Dan, D. S. T., Gedung, M. E. L. D. D., & Tiga, W. K. M. 2021. Social Pedagogy Journal of Social Science Education. Jamun, Y. M., Wejang, H. E. A., & Ngalu, R. 2019. Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pola Interaksi Sosial Siswa Sma Di Kecamatan Langke Rembong. JIPD Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, 31, 1–7. Khairul Anwar, M., & Taufik, M. 2016. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial Pada Perawat di Rumah Sakit Islam Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Maradjabessy, M. F., Lasut, J. J., & Lumintang, J. 2019. Interaksi Sosial Forum Mahasiswa Kota Tidore Kepulauan di Kota Manado. HOLISTIK, Journal Of Social and Culture, 121. Mundiasari, K. 2022. POLA HUBUNGAN ANTAR MANUSIA SEBAGAI INSAN PENDIDIKAN. Aktualita Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 12II. Pauziah, S. 2022. POLA INTERAKSI SISWA PENGGUNA GADGET DI MAN 2 KOTA BOGOR. Sosial Horizon Jurnal Pendidikan Sosial, 91, 35–45. Prayuda, R. A., Munir, Z., & Siam, W. N. 2020. Pengaruh Pemakaian Gadget Terhadap Perilaku Sosial Siswa di Sekolah Dasar Negeri Taal 01 Kecamatan Tapen Kab. Bondowoso. Jurnal Keperawatan Profesional, 81, 40–48. Rukin, S. P. 2019. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia. Saniyyah, L., Setiawan, D., & Ismaya, E. A. 2021. Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Perilaku Sosial Anak Di Desa Jekulo Kudus. Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan, 34, 2132–2140. Santoso, F. A. 2020. Dampak Penggunaan Gawai Terhadap Pembelajaran Siswa SD. Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan, 21. Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 93 Simanihuruk, L., Simarmata, J., Sudirman, A., Hasibuan, M. S., Safitri, M., Sulaiman, O. K., Ramadhani, R., & Sahir, S. H. 2019. E-learning Implementasi, strategi dan inovasinya. Yayasan Kita Menulis. © 2022 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution CC BY SA license ResearchGate has not been able to resolve any citations for this PauziahAdvances in information technology, especially gadgets, have now entered all aspects of human life, if you pay attention at this time almost all walks of life have used gadgets, especially teenagers because they are considered to be able to affect the interaction patterns of users. The purpose of this research is to find out how the interaction patterns formed by students using gadgets are within the scope of student interactions in the school environment. This research method uses a qualitative case study approach. carried out at MAN 2 Bogor City from January to April 2022, the primary sources are students, data collection by observation and observasi and interviews is validated by triangulation of sources, analyzed through the stages of data collection, data reduction, data display and conclusion drawing. The results of this study indicate the interaction pattern of students using gadgets in MAN 2 Bogor city; interaction through media that is used as a tool to exchange information, focus on each gadget, individual interaction between groups, interactions that occur through online games, cooperation between friends through whatsapp groups, being alone individual.Rio Aditya PrayudaZainal MunirWiwin Nur SiamThe use of gadgets is one of the electronic media that influences social behavior, especially in absorption in interacting with social values. This study aims to analyze the Effects of the Use of Gadgets on Social Behavior of Students in Taal 1 Primary School, Tapen District, Bondowoso Regency. The research design used was analytic with cross sectional approach. The population was students and a sample of 38 students consisted of classes III, IV, and V of Taal 1 Elementary School, Tapen District, Bondowoso District with a total sampling method. Data was collected using a questionnaire, then the data was tabulated and analyzed using Spearman Rho statistical correlation analysis with a significance level of so that a pKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. NAMA MUTHIA SALEHAHNIM 190103040214MATA KULIAH PENGANTAR SOSIOLOGISejak gadget menjadi trend dikalangan masyarakat banyak orang yang menjadi individualisme, bahkan suatu perkumpulan/pertemuan bisa menjadi sunyi tanpa percakan hanya karena gadget. Tanpa kita sadari semenjak adanya gadget yang canggih interaksi via internet perlahan menggantikan interkasi kecanduan pada umumnya, sangat sulit kita untuk mengendalikan dan mengatasi kecanduan tersebut. Tak jarang kita bisa saja menunda-nunda pekerjaan hanya untuk memainkan gadget. Bagi pecandu gadget tidak bermain gadget dalam sehari itu pasti merasa ada yang kurang, seperti tidak ada kouta dia tidak bisa membuka media sosial, bermain game, dll. Dalam penggunaan gadget pastinya ada dampak positif dan negatifnya, Kita tidak bisa menghindari hal itu. Dampak positif yang kita dapat adalah kita dapat mencari sesuatu apapun digadget dengan mudah tanpa harus kemana-mana dengan hanya memainkan gadget, kita juga dapat berjualan di internet karena gadget. Semakin teknologi menjadi canggih kemudahan dalam mengakses apapun di gadget juga semakin mudah. Dampak negatif nya adalah kita yang awalnya sangat akrab bisa menjadi orang yang tidak mengenal karena sibuk memainkan gadget masing-masing. Pengunaan gadget sudah tidah tidak dapat dihindari lagi sekarang karena tanpa adanya gadget orang-orang merasa seperti ada yang kurang, ini salah satu bukti bahwa gadget sudah menjadi prioritas bagi sebagian orang yang ada di dunia ini. Pengguna nya pun juga tidak hanya remaja, orang tua, bahkan anak-anak sudah bisa memainkan gadget. Penggunaan gadget yang berlebihan membuat orang-orang melupakan waktu yang seharusnya digunakan untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat. Contohnya seperti orang yang bermain game sampai berjam-jam membuat kita lupa waktu bahkan dampaknya tidak hanya itu baru-baru ini karena terlalu bermain game ada yang terkena penyakit yang sangat pada hubungan suami istri, seperti lebih mementingkan kepada media sosial dan melupakan kewajiban terhadap suami dan anak, dan mudah menimbulkan kecemburuan dan menimbulkan kesalah pahaman, mengurangi keharmonisan. Dalam rumah tangga, memberikan peluang terhadap perceraian dan peningkatan emosional yang tinggi KDRT.Dampak penggunaan gadget pada anak, anak cenderung akan menutup diri. Kita sering melihat anak-anak sekarang yang asyik memainkan gadget, terutama memainkan game sampai lupa waktu. Anak kecil yang sudah mengenal gadget. Dampak pada hubungan keluarga, kita yang biasa sering berkomunikasi didalam rumah sekarang lebih sering mengurung diri dikamar sambil bermain gadget seakan-akan hidup sendiri. Bahkan dalam sehari kita tidak berkomunikasi itu merupakan hal yang penggunaan gadget bagi meliana annisaDampak positifmemberikan peluang yang besar,membantu akses cepat untuk mengetahui dunia media sosial dengan mudah,dan juga membantu mempermudah dalam menyelesaikan negatifmengurangi keakraban antar teman,hilangnya interkasi dalam pertemanan karena asyik bermain gadget pada saat penggunaan gadget menurut susilawatiDampak positif;mempermudah komunikasi jarak jauh seperti video call,mempermudah dalam mencari sesuatu contohnya dalam negatif;mudahnya dalam menyebarkan hoak,banyak orang yang menjadikan media sosial sebagai media untuk kejahatan. Menurut saya solusi dalam mengatasi penggunaan gadget ini sebaiknya dalam menggunakan gadget kita harus bisa membatasi, mengatur waktu dalam memainkannya, gunakan hanya untuk hal positif saja kurangi hal-hal negatif seperti bermain game sepanjang waktu dan melupakan hal yang harusnya dikerjakan, perbanyak interaksi langsung sehingga mempererat hubungan dalam kehidupan Juga Cara agar Anak Tidak Keranjingan Gadget Lihat Lyfe Selengkapnya
Wulandari2018) menyimpulkan ada pengaruh antara penggunaan gadget dengan konsentrasi siswa. Hal tersebut tentunya juga berdampak pada pretasi siswa. Hal tersebut senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramdhan dkk(2018) dimana pengaruh gadget terhadap interaksi sosial pada siswa SD ternyata memberikan dampak negatif.Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang terjalin erat karena sistem tertentu, tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan kolektif. Sistem dalam masyarakat saling berhubungan antara satu manusia dengan manusia lainnya yang membentuk suatu kesatuan yang menjadikan manusia adalah Makhluk sosial. Kehidupan manusia yang bermula dari kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang bisa dikategorikan sangat modern. Di jaman yang semakin canggihnya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang saat sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang praktis. Teknologi informasi dan komunikasi adalah sesuatu yang bermanfaat untuk mempermudah semua aspek kehidupan manusia. Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh masyarakat menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi. Penggunaan teknologi oleh masyarakat menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih. Komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya, kini dengan teknologi segalanya menjadi sangat cepat dan seakan tanpa jarak. Munculnya sosial media dan alat-alat komunikasi yang serba efektif dan cepat adalah suatu pemicu munculnya masyarakat yang individual dan egois. Melakukan kontak sosial secara langsung diasumsikan sebagai sesuatu yang ribet, tidak memberi keuntungan, membuang waktu bahkan dikatakan ketinggalan zaman. Contoh yang sangat sederhana yang kita dapat lihat sekarang masyarakat lebih mengutamakan bermain sosial media seperti Facebook,Instagram saat bertemu dengan keluarga ataupun teman. Komunikasi dan interaksi sosial dalam sebuah keluarga, lingkungan baik di rumah maupun di kantor terkesan lebih egois dan individualis. Di rumah si ibu sibuk whattsapan dengan teman-temannya, si ayah sibuk dengan facebook dengan teman kerjanya , si anak sibuk Instagram dan game onlinenya, sehingga satu sama lain tidak ada komunikasi yang efektif, tidak ada keterbukaan antara isteri dan suami, ayah/ibu dan anak, di tempat angkutan umum tidak ada yang memperhatikan orang disampingnya, mereka sibuk menekan tombol Hp sambil tertawa lalu membalas pesan dari teman-temannya. Tidak lagi melihat apakah orang disampingnya cantik, tampan, jelek, orang sakit parah sekalipun, yang ada hanya mereka dengan media sosial teknologi ini juga memberikan informasi-informasi yang sangat cepat tersebar sehingga banyak informasi yang tidak tersaring dengan baik sehingga memunculkan informasi yang tidak benar dan terjadilah suatu konflik social masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh Paus Brenedictus XVI pada Hari Komunikasi Sedunia yang ke-45, teknologi memungkinkan untuk saling bertemu di luar batas-batas ruang dan budaya mereka sendiri, dengan menciptakan sebuah dunia yang sama sekali baru dari persahabatan-persahabatan pontensial, tapi pentinglah untuk selalu mengingat kontak virtual tidak dapat dan tidak boleh mengganti kontak manusiawi langsung dengan orang orang di setiap tingkat kehidupan kita. Secanggih apa pun teknologi yang bisa menciptakan komunikasi dan interaksi yang serba praktis, kontak langsung tetap merupakan fundamental bagi manusia. Interaksi dan komunikasi secara langsung akan menciptakan ikatan emosional antar manusia dan jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan komunikasi dan interaksi virtual yang tersaji hampir semua lini teknologi. Berkomunikasi dan berinteraksi tanpa saling menatap atau bertemu memang sangat praktis dan efisien tapi perlu kita sadari bahwa manusia terlahir sebagai mahluk sosial yang harus berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang orang disekitarnya secara langsung untuk menciptakan kehidupan sosial yang sehat dan seimbang sehingga tidak terjadi suatu kehidupan sosial yang egois dan individualis. Syarifuddin Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya .