Alur Adalah – Pengertian, Macam, Tahapan, Jenis Dan Contohnya – – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai alur yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, macam dan unsur, untuk lebih jelasnya simak ulasan dibawah ini. Alur adalah struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam sebuah cerita yang disusun secara kronologis. Atau definisi alur yaitu merupakan rangkaian cerita sejak awal hingga akhir. Alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan yang terdapat dalam cerita harus berkaitan satu sama lain, seperti bagaimana suatu peristiwa berkaitan dengan peristiwa lainnya, lalu bagaimana tokoh yang digambarkan dan berperan di dalam cerita yang seluruhnya terkait dengan suatu kesatuan waktu. Forster mengartikan alur atau jalan cerita sebagai sebuah narasi berbagai kejadian yang sengaja disusun berdasarkan urutan waktu. Atau peristiwa demi peristiwa yang susul menyusul. Dengan kata lain alur itu adalah pergerakan cerita dari waktu ke waktu, yang melibatkan tokoh/karakter, konflik, dan latar. Jadi, sebuah cerita fiksi tanpa alur pastilah bukan cerita. Alur cerita itu jenisnya beragam; yang bergerak maju progressif, mundur atau kilas balik flashback, dan gabungan keduanya. Menurut Ahmadun Yosi Herfanda Redaktur Sastra/Budaya Republika, alur dibangun oleh narasi, deskripsi, dialog, dan aksi/laku action. Narasi itu penggambaran dinamis, gerak action tokoh-tokohnya, benda-benda yang menjadi penyebab atau akibat aksi para tokoh cerita. Deskripsi penggambaran suasana yang statis, cenderung tetap, seperti suasana alam di pagi hari, ruang tamu yang rapih, atau sekolahan kita yang lengang saat jam belajar. Dan dialog adalah kata-kata yang diucapkan oleh para tokoh yang kita buat. Ada dialog lahir terucapkan, ada dialog batin tidak terucapkan. Baca Juga Wawancara adalah Adapun alur menurut para ahli yang diantaranya yaitu Alur merupakan rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalani suatu cerita bisa berbentuk dalam rangkaian peristiwa yang berbagai macam. Alur atau Plot ialah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah interelasi fungsional yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian dari keseluruhan fiksi “semi”. Mengemukakan bahwa plot ialah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Mengemukakan bahwa “alur bukan sekedar urutan cerita dari A sampai Z, melainkan merupakan hubungan sebab-akibat peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain di dalam cerita”. Mengemukakan plot merupakan rentetan peristiwa dalam suatu fiksi “novel dan cerpen” tersusun dalam uraian waktu dan berdasarkan hukum sebab akibat. Plot sama dengan kerangka cerita yang menjadi susunan struktur cerita. Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa alur/plot ialah rangkaian peristiwa yang dihubungkan oleh sebab akibat peristiwa yang satu dengan yang lainnya dalam cerita. Baca Juga Pengertian Dialektologi Dialek Lengkap Dengan Pembeda Dan Ruanglingkupnya Macam-Macam Alur Ada beberapa jenis alur yang sering digunakan penulisan cerita fiksi yaitu 1 alur berdasarkan urutan waktu, 2 alur kronologis /alur maju/alur progresif, 3 alur tidak kronologis/alur mundur /alur regresif/alur flash-back, 4 alur campuran, 5 alur berdasarkan jumlah, 6 alur tunggal, 7 alur ganda, 8 lur berdasarkan kepadatan / kualitatif, 9 alur erat, 10 alur longgar, dan 11 alur menanjak. Namun yang biasa digunakan oleh kebanyakan penulis karya fiksi adalah alur progresif, alur flashback , dan alur campuran. Manakah yang lebih unggul dari 3 jenis alur itu? Untuk para calon penulis pemula, sebaiknya mencoba alur maju progresif dulu, karena itu lebih mudah, sesuai dengan kronologi cerita. Kita juga tidak susah memikirkan transisi waktunya. Penulis tinggal merangkai cerita berdasrkan urutan waktu yang dilalui oleh tokoh sejak lahir sampai wafat, misalnya. Untuk menarik pembaca maka perlu dibuatkan kejutan-kejutan-kejutan kecil melalui adegan action dalam tulisan. Dengan begini pembaca yang hampir beralih ke topik lain bisa kita gaet lagi untuk meneruskan membaca tulisan kita. Sedangkan untuk alur mundur, harus memperhatikan transisi waktu, dan latar belakang konflik harus kuat. Ini karena pembaca sudah disuguhi ending atau bagian terakhir tulisan. Biasanya ini menarik perhatian, seperti ada rahasia besar yang ingin kita temukan jawabannya. Alur mundur ini saya sarankan bagi penulis-penulis yang sudah trbisa dengan format/struktur karangan yang konvensional pengenalan karakter/masalah, konflik, pemecahan masalah/ending. Nah, jika sudah terbiasa itu, kita tinggal meletakn ending di awal cerita, lalu ada flash back pengenalan masalah/karakter dan seterusnya. Ini juga gampang-gampang susah. Gampangnya, kita punya banyak kesempatan untuk mengolah dan menjebak pembaca kita pada sebuah misteri, sesuatu yang tidak diduga sebelumnya. Jia kita piawai, biasaya pembaca akan terkecoh setelah membaca ending ceritanya. Sedangkan alur campuran merupakan perpaduan antara alur progresif dengan alur flashbak. Alur ini bisa membuat cerita akan menjadi lebih dan membuat penasaran pembaca. Dalam penggunaan alur ini tidak mesti alur progresif lebih dahulu kemudian alur flaskbak. Hal ini sangat bergantung pada kepiawain penulis dalam merangkai imajinasinya menjadi untaian cerita yang menarik. Baca Juga Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli Alur Maju “Progesi” Merupakan sebuah alur yang memiliki klimaks di akhir cerita dan merupakan jalinan/rangkaian peristiwa dari masa kini ke masa lalu yang berjalan teratur dan berurutan sesuai dengan urutan waktu kejadian dari awal sampai akhir cerita, disebut juga alur krognitif tahapannya awal, perumitan, klimaks, antiklimaks, akhir. Alur Mundur “Regresi” Merupakan sebuah alur yang menceritakan tentang masa lampau yang memiliki klimaks di awalm cerita dan merupakan jalinan/rangkaian peritiwa dari masa lalu ke masa kini yang disusun tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian dari awal sampai akhir cerita disebut jug alur tak krognitif tahapannya akhir, antiklimaks, klimaks, peruwitan, awal. Alur Sorot Balik “Flashback” Merupakan alur yang terjadi karena pengarang mendahulukan akhir cerita dan setelah itu kembali ke awal cerita. Pengarang bisa memulai cerita dari klimaks kemudian kembali ke awal cerita menuju akhir. Tahapannya klimaks, antiklimaks, akhir, peruwitan, awal. Alur Campuran “Maju-Mundur” Merupakan alur yang diawali klimaks, kemudian melihat lagi masa lampau dan dilanjutkan sampai pada penyelesaian yang menceritakan banyak tokoh utama sehingga cerita yang satu belum selesai kembali ke awal untuk menceritakan tokoh yang lain. Disebut juga alur maju-mundur tahapannya klimaks, peruwitan, awal, antiklimaks, penyelesaian. Alur Klimaks Merupakan alur yang susunan peristiwa menanjak dari peristiwa biasa meningkat menjadi penting yakni lebih menegangkan. Alur Antiklimaks Merupakan alur yang susunan peritiwanya makin menurun dari peristiwa menegangkan kemudian menjadi kendor dan berakhir dengan peritiwa biasa. Alur Kronologis Merupakan alur yang susunan peristiwanya berjalan sesuai dengan urutan waktu, dalam alur ini terdapat hitungan jam, menit, detik, hari dan sebagainya. Baca Juga Pengertian Kontroversi Lengkap Dengan Contohnya Unsur-Unsur Alur Secara umum unsur-unsur alur dapat dijelaskan sebagai berikut Pengenalan Cerita Pada bagian ini pengarang akan memperkenalkan tokoh utama, penataan adegan cerita dan hubungan antar tokoh yang terdapat dalam cerita. Awal Konflik Pada bagian ini pengarang atau pembuat cerita akan memunculkan bagian-bagian dalam cerita yang dapat menimbulkan permasalahan. Menuju Konflik Pengarang cerita akan meningkatkan permasalahan yang dialami oleh tokoh. Konflik Memuncak Atu Klimaks Pada bagian ini merupakan puncak permasalahan yang dihadapi oleh tokoh, pada bagian ini juga tokoh dalam cerita akan dihadapkan dalam penentuan akhir yang akan dialaminya, keberhasilan atau kegagalan biasanya menjadi penentuan nasib tokoh dalam cerita. Penyelesaian Atau Ending Akhir dari cerita pada bagian ini akan menjelaskan bagaimana nasib tokoh dalam cerita tersebut apakan endingnya bahagia, buruk ataupun menggantung. Contoh Alur Contoh narasi Agam melemparkan batu ke danau. Batu itu mencebur ke permukaan danau dengan keras, menimbulkan bunyi “bum”! Air danau bergelombang dan angsa-angsa liar itu berlarian seperti pesawat terbang yang hendang take off. Agam bangkit dari persemubunyiannya dan mengejar angsa- angsa liar itu untuk dijadikan santapan malamnya. Jaring pun dilemparkan ke udara, menyergap angsa-angsa liar itu. Terasa antara tokoh “Agam” dengan angsa dan danau ada aksi-reaksi dan dinamis. Baca Juga Pengertian Berita Menurut Para Ahli Contoh deskripsi Embun membasahi dedaunan, membuat alam terasa sejuk dan dingin. Semua orang terlena dan bersembunyi di balik selimutnya. Sedangkan contoh dialog lahir yang terucapkan “Aku tidak akan melakukannya! Itu dosa!” Dan dialog batin tidak terucapkan Dia merasa, bahwa jika hal itu dilakukan adalah dosa. Hatinya tetap mengatakan, jangan, jangan lakukan itu. Ya, kau paksa dengan cara apapun, aku tidak mau melakukannya! Itu dosa! Hatinya menegaskan. Demikianlah pembahasan mengenai Alur Adalah – Pengertian, Macam, Tahapan, Jenis Dan Contohnya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.
15 Contoh Makalah yang Baik dan Benar dalam Berbagai Tema. arofat Makalah. Contoh Makalah – Makalah dalam kehidupan sehari-hari sangat penting dan ini biasanya berisikan mengenai rangkuman suatu hal. Hal ini tidak hanya digunakan dalam kehidupan kuliah maupun sekolah saja, bahkan dalam dunia bekerja juga.Berikut ini merupakan alur suatu barang yang benar adalah? produsen-agen-pedagang besar-pengecer-konsumen konsumen-produsen-agen-pedagang besar-pengecer produsen-konsumen-agen-pedagang besar-pengecer agen-konsumen-pedagang besar-pengecer-produsen Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah A. produsen-agen-pedagang besar-pengecer-konsumen. Dilansir dari Ensiklopedia, berikut ini merupakan alur suatu barang yang benar adalah produsen-agen-pedagang besar-pengecer-konsumen. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. produsen-agen-pedagang besar-pengecer-konsumen adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban B. konsumen-produsen-agen-pedagang besar-pengecer adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. [irp] Menurut saya jawaban C. produsen-konsumen-agen-pedagang besar-pengecer adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. agen-konsumen-pedagang besar-pengecer-produsen adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. [irp] Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. produsen-agen-pedagang besar-pengecer-konsumen. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah. AlurPenyelesaian Perkara Pidana – Yuridis.id. Wajib Tahu!! Alur Penyelesaian Perkara Pidana. Perkara pidana adalah suatu perkara yang perbuatan dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa yang melanggar aturan tersebut. Nah, untuk anda yang awam akan hukum mimin
Alur tansaksi pembelian adalah proses yang harus dilewati ketika Anda ingin melakukan pembelian/pemesanan barang/jasa. Pengertian Transaksi Pembelian Sebelum membahas tentang alur transaksi pembelian, mari pahami terlebih dahulu arti dari transaksi pembelian itu sendiri. Transaksi pembelian adalah kegiatan untuk mendapatkan barang atau jasa dengan cara memberikan balas jasa berupa senilai uang yang sama dengan nilai barang atau jasa yang diperolehnya. Barang yang dimaksud adalah barang yang merupakan kebutuhan konsumen, pedagang, dan produsen. Biasanya, para konsumen yang membeli barang/jasa akan mengonsumsi atau menggunakannya untuk keperluan pribadi, baik dalam bentuk barang kebutuhan pokok, kebutuhan penunjang, maupun untuk kemewahan semata. Namun, apabila pedagang yang membeli barang/jasa, biasanya akan menjualnya kembali dengan tujuan memperoleh lebih banyak keuntungan. Berbeda lagi apabila seorang produsen yang membeli, biasanya hal tersebut akan membantu mereka memenuhi kebutuhan perusahaan, misalnya bahan baku yang dibeli bertujuan agar dapat digunakan untuk menunjang proses produksi. Baca Juga 3 Jenis dan Contoh Invoice dalam Transaksi Bisnis, Apa Saja? Alur Transaksi Pembelian Alur transaksi pembelian biasanya meliputi beberapa tahapan. Apa saja? Mari simak di bawah ini 1. Permintaan Bagian Penjualan Dalam proses pembelian, mulai dari bagian penjualan/produksi akan mengajukan permintaan barang. Permintaan barang ditentukan dengan 3 cara, yakni secara intuitif, penelitian pasar, dan perhitungan stok barang. 2. Survei Pasar Selanjutnya, setelah pengajuan permintaan barang telah dilakukan, maka bagian gudang akan melakukan survei pasar untuk memilih produsen/agen/grosir terbaik yang akan dijadikan supplier bagi perusahaan. Supplier sangat berperan penting, dari mulai produksi hingga pendistribusian barang dari perusahaan. Supplier yang tepat akan meningkatkan efisiensi dari segi dana dan kinerja perusahaan. 3. Penerimaan Penawaran Barang Tahap ini biasa disebut juga sebagai Purchase Order PO. Dokumen PO dikirim ke supplier yang telah dipilih perusahaan. Selanjutnya, supplier akan mengirimkan surat penawaran dengan lebih detail dibandingkan dengan katalog dan daftar harga yang sudah ada. 4. Menentukan Supplier Dalam memilih supplier, perusahaan tidak boleh sembarangan. Supplier yang terpilih tentu harus sesuai keinginan perusahaan, yang mana dapat menguntungkan perusahaan. Pilihlah supplier yang paling memberikan keuntungan dengan mempertimbangkan harga, kualitas, dan pelayanannya. 5. Buat Daftar Barang/Jasa yang Akan Dibeli Setelah menentukan supplier, selanjutnya Anda perlu melakukan pendaftaran barang/jasa yang akan Anda pesan. Dengan begitu, perusahaan akan lebih mudah dalam memperkirakan kebutuhan dan juga dana yang akan dikeluarkan. 6. Kirim Surat PO Daftar barang/jasa sudah dibuat, selanjutnya perusahaan dapat melakukan pemesanan dengan mengirimkan surat PO kepada supplier. Sebaiknya perusahaan tidak melakukan pengiriman surat tersebut secara mendadak. Hal ini akan berdampak pada waktu pendistribusian barang ke perusahaan. Anda perlu juga untuk membuat estimasi waktu pengiriman ketika melakukan proses pemesanan. 7. Tanda Tangan Surat Perjanjian Tahap ini adalah tahap Anda dan supplier melakukan penandatanganan surat perjanjian jual beli. Penandatanganan surat ini dibutuhkan sebagai tanda bahwa transaksi telah resmi dilakukan. Selain itu, surat bertandatangan ini sebagai bukti apabila salah satu pihak melakukan kesalahan/pelanggaran perjanjian. Baca Juga Kenali Ragam Bukti Transaksi yang Berlaku di Indonesia 8. Penerimaan Barang Setelah proses selesai, maka perusahaan tinggal menunggu barang tiba. Nantinya, setelah barang diterima, akan ada penerbitan surat tanda terima barang kepada pemesan oleh supplier. Selain itu, ada juga pengakuan bahwa barang masuk ke dalam pembukuan pemesanan. 9. Pemeriksaan Barang yang Telah Diterima Barang yang sudah diterima harus melewati pemeriksaan sebelum surat penerimaan barang ditandatangani. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pemeriksaan barang dilakukan adalah kuantitas dan kualitas barang. Setelah pemeriksaan dan hasilnya cocok dengan kualitas yang baik, maka bagian pembelian menerima faktur yang diterbitkan oleh supplier. Isinya adalah rincian pembelian baran, nilai pajak, diskon bila ada dan digunakan, dan jumlah bersih pembelian. Faktur juga digunakan sebagai tagihan atas pembelian yang belum dibayar. Invoice harus cocok dengan PO, tanda terima barang, dan jumlah pengakuan utang. Baca Juga Mengenal Letter of Credit, Pembayaran untuk Transaksi Internasional 10. Retur Adanya kesalahan terkadang tidak luput dari alur transaksi pembelian seperti ini. Maka, bila terjadi kekeliruan atau kecacatan barang, Anda bisa melakukan retur barang kepada supplier. Tapi, bila seluruh barang diterima dengan baik dan sesuai, proses yang satu ini bisa Anda lewatkan. 11. Pembayaran Ini adalah tahap pembayaran sesuai dengan prosedur pengeluaran kas yang berlaku dalam perusahaan. Mengapa harus sesuai dengan prosedur pengeluaran kas? Agar mempermudah Anda pada proses pembukuan keuangan perusahaan nantinya. Baca Juga Aplikasi Faktur Pembelian Sinkronisasi Transaksi di OnlinePajak Itulah tadi alur transaksi pembelian yang umumnya dilakukan perusahaan. Dalam melakukan transaksi, tentu dokumentasi sangat dibutuhkan. Pendataan, surat menyurat, pembukuan tentu tidak boleh prosesnya yang panjang dan dilakukan secara terpisah berpotensi terjadinya kekeliruan. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena kini terdapat aplikasi yang dapat membantu Anda meminimalisir kesalahan tersebut. Mulai dari pembuatan invoice, data pajaknya, hingga retur dan pembayaran dapat Anda lakukan dalam satu aplikasi terpadu, OnlinePajak. Tertarik menggunakannya? Klik di sini!
Produksi merupakan salah satu proses penting yang terdapat dalam aktivitas ekonomi. Dalam proses tersebut, terdapat tahapan produksi sebelum akhirnya dipasarkan. Tanpa adanya tahapan-tahapan dalam proses produksi tersebut, bisa dipastikan jika kita sebagai konsumen tidak dapat menikmati atau menggunakan suatu produk. Sebab dari tahapan itulah, dapat berlanjut pada tahap distribusi hingga konsumsi oleh para konsumen. Untuk lebih jelasnya, kita akan bahas lebih dalam mengenai arti tahapan produksi, tujuannya dan juga proses produksi secara umum. Arti dan Contoh dari Tahapan Produksi Sebelum membahas tahapannya, kita pahami terlebih dulu tentang produksi itu sendiri. Produksi adalah aktivitas yang bertujuan menghasilkan barang maupun jasa. Dimana produksi ini juga berfungsi menambah atau meningkatkan nilai guna dari suatu produk. Sementara untuk tahapan produksi, merupakan gabungan dari berbagai faktor produksi. Dimana tahapan tersebut dilakukan agar bisa menghasilkan barang ataupun jasa yang bermanfaat bagi konsumen. Sederhananya, tahapan tersebut ialah proses pengolahan bahan baku dan bahan pendukung agar menjadi produk yang lebih bernilai, dengan bantuan berbagai peralatan. Sebagai contoh tahapan produksi, Anda bisa menyimak proses produksi massal berikut ini. 1. PRD Product Requirements Documentation Sebuah dokumen persyaratan produk yang dibuat oleh manajer produk dan disetujui oleh pimpinan tim lain seperti divisi pemasaran, penjualan, QA dan lainnya. Umumnya dokumen ini berhubungan dengan poin-poin berikut ini Daftar keseluruhan fitur yang ada dalam produk Spesifikasi kinerja yang harus dipenuhi oleh seluruh fitur yang disertakan dalam produk Perkiraan volume output/produksi Anggaran biaya untuk bisa mencapai target Rencana waktu rilis produk Pemetaan area untuk distribusi produk Anggaran biaya untuk produksi di bidang manufaktur dapat Anda pelajari melalui Manufacturing Industry Bookkeeping with Jurnal Software secara lengkap, efisien, dan efektif dengan software akuntansi. 2. Uji Teknik dan Validasi Di tahap ini, tim EVT yang bertanggung jawab untuk bisa mengimplementasikan berbagai fitur yang disertakan dalam produk. Tujuannya adalah mengidentifikasi adanya risiko dan meminimalkan atau bahkan menghilangkan setiap risiko yang ada dalam sebuah produk. 3. Uji Desain dan Validasi Pada tahap ketiga ini, divisi DVT yang bertugas menghasilkan tampilan akhir produk sebelum dipasarkan. Semua hal yang menyangkut estetika dan juga kesesuaian produk, mengacu pada PRD yang sudah disetujui sebelumnya oleh seluruh ketua tim pada tiap divisi. Adapun komponen serta bahan yang digunakan dalam tahap ini semuanya yang digunakan dalam versi produk akhir atau barang jadi siap jual. 4. Uji Produksi dan Validasi Selanjutnya, adalah tahap pra produksi atau PVT. Di tahap ini Anda memastikan bahwa produk dapat diproduksi dengan anggaran dan target volume sesuai PRD. Selain itu Anda juga akan mencoba mencari solusi pada skenario terburuk terkait proses produksi. Seperti perubahan desain atau perbaikan besar-besaran. Ini dianggap sebagai percobaan sebelum produksi benar-benar dijalankan. Fungsinya, untuk menghindari berhentinya produksi di tengah jalan karena adanya permasalahan. Pada intinya, di tahap ini Anda memastikan bahwa produksi dapat tetap berjalan dalam kemungkinan terburuk sekalipun. 5. Proses Produksi Tahap terakhir yakni proses dari tahapan produksi massal itu sendiri. Sebagian besar tanggung jawab sudah berada pada pihak produsen. Namun, Anda juga masih berkewajiban mengawasi kualitas produk dan juga pencapaian target volume output tanpa ada pembengkakan budget atau biaya. 5 Alur Proses Tahapan Produksi Secara umum, ada 4 alur dalam proses tahapan produksi. Dimana tahapan-tahapan tersebut diantaranya, yaitu 1. Planning/Perencanaan Pada fase atau tahapan pertama ini, Anda harus membuat rencana terkait target volume produksi, desain produk, biaya produksi atau anggaran yang dibutuhkan, juga bahan bakunya. Selain itu, jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk bisa mencapai target jumlah produksi juga termasuk dalam tahapan ini yang bisa diatur dengan software HR. Sebuah perencanaan bisa dibuat dengan matang, hanya ketika Anda memiliki informasi detail terkait selera pasar, kebutuhan dan juga keinginan konsumen. Tidak lupa juga analisa atas kapasitas produksi dalam satu periode tertentu, sehingga bisa diproyeksikan target produksi yang bisa diwujudkan. 2. Routing/Mengarahkan Alur Di tahapan kedua ini, Anda akan mengarahkan alir proses produksi mulai dari bahan baku, pembentukan, pemolesan, finishing, quality control, sampai distribusi. 3. Scheduling/Penjadwalan Menentukan jadwal adalah tahapan yang harus dilakukan sesudah Anda mengarahkan alur produksi. Hal itu dikarenakan, penjadwalan akan sangat mempengaruhi jam kerja tenaga kerja, serta memperhitungkan kapasitas produksi. Untuk langkah awal, Anda harus membuat jadwal utama yang berisi total keseluruhan waktu yang dibutuhkan. Setelah itu, baru dibagikan ke berbagai divisi yang ada dengan jadwal yang disesuaikan dengan jadwal utama. 4. Dispatching/Instruksi untuk Memulai Produksi Tahap keempat atau terakhir yaitu perintah atau instruksi untuk segera memulai proses produksi. Instruksi untuk memulai produksi ini dilakukan untuk mengimplementasikan rencana, alur, juga jadwal dalam proses produksi. Dengan begitu hasil produksi dapat dihasilkan sesuai dengan waktu serta jumlah yang ditargetkan di aplikasi stok barang yang digunakan. Pada saat keempat tahapan ini sudah Anda lakukan, maka akan lebih mudah untuk memenuhi permintaan konsumen dan menopang aktivitas perekonomian. 5. Evaluasi Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses produksi. Tahapan ini untuk mengukur penilaian produksi yang terjadi di lapangan dengan perencanaan yang dibuat sebelumnya. Evaluasi ini dapat membantu untuk proses produksi selanjutnya agar pelaksanaan sesuai dengan perencanaan. Tujuan Tahapan Produksi Tahapan Produksi dilakukan untuk beberapa tujuan. Tujuan tersebut antara lain seperti Sebagai langkah dalam menghasilkan barang ataupun jasa Sebagai langkah untuk bisa mempertahankan kelangsungan usaha dalam berbagai skala Meningkatkan nilai dari barang maupun jasa yang menjadi hasil produksi Menghasilkan keuntungan sesuai budget guna mencapai kesejahteraan sebagaimana yang diharapkan Menghasilkan produk yang mampu memenuhi permintaan pasar. Baik di level domestik maupun mancanegara Menjadikan hasil produksi untuk mengganti produk yang sudah rusak ataupun expired, serta menggantikan barang yang sudah habis terpakai Dari tujuan yang sudah disampaikan di atas, bisa kita simpulkan bahwasanya tahapan dalam produksi menjadi kunci suksesnya produksi. Sukses baik dari segi jumlah produk yang dihasilkan, waktu yang diperlukan juga biaya yang digelontorkan. Ketika semua poin di atas sudah bisa terpenuhi, maka tujuan atau target usaha akan lebih mudah untuk diwujudkan. Baca juga Memahami Pentingnya Perencanaan Usaha Indikator Suksesnya Tahapan Produksi Untuk bisa mengetahui sukses tidaknya tahapan dari produksi yang Anda lakukan, cukup memperhatikan beberapa indikator berikut ini. Kemampuan setiap personal terutama yang menjadi pemimpin untuk bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang menjadi bidangnya Meningkatnya produktivitas baik dari segi kuantitas hasil produksi maupun kualitasnya. Peningkatan penjualan produk juga dapat dilakukan dengan pengukuran inventory turnover ratio. Peluang memperoleh keuntungan dari hasil produksi jauh lebih besar, begitu pula dengan nilai keuntungan yang bisa didapatkan Kepuasan akan hasil kerja. Baik para pemimpin yang memperoleh hasil produksi serta kinerja karyawan yang baik, maupun karyawan yang memperoleh imbalan setimpal Apabila terdapat satu atau dua indikator yang sudah disebutkan di atas tidak tercapai, maka saatnya melakukan evaluasi terhadap tahapan dari produksi yang Anda terapkan. Oleh sebab itulah, mengapa sebelum menentukan tahapan akan lebih baik jika sudah memiliki perencanaan. Melalui perencanaan yang baik dengan software ERP yang saling terintegrasi, Anda bisa melakukan analisa berbagai faktor produksi baik yang bersifat internal maupun eksternal. Dengan berpedoman pada analisa tersebut, Anda bisa mulai menggabungkan keseluruhan faktor produksi untuk menjadi tahapan produksi.KunciJawabannya adalah: A. Pengecekan barang – pemisahan barang – meletakkan barang pada box retur – administrasi pemusnahan barang. Dilansir dari Ensiklopedia, Di bawah ini adalah alur pemusnahan barang yang benar adalahdi bawah ini adalah alur pemusnahan barang yang benar adalah Pengecekan barang – pemisahan barang –