Sosiologisebagai ilmu (sifat hakekat) Menurut Soerjono Soekanto, ilmu dapat didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika). Pengetahuan harus bersifat objektif, artinya selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain. Tidak semua pengetahuan dapat disebut
Dalamilmu sosiologi, nilai dipahami sebagai ukuran yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena nilai dianggap sebagai tuntunan pola perilaku setiap individu dalam masyarakat. Nilai juga diyakini sebagai sesuatu yang dianggap benar dan baik, pembatas antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah, serta yang pantas danIlmusosial kemasyarakatan yang lebih populer kita mengenalnya dengan sebutan Sosiologi. Ia hadir sebagai wujud kebebasan berpikir yang dituangkan oleh manusia, invdividu atau para sosiolog terhadap pemecahan berbagai gejala sosial masyarakat. para sosiolog serta para akademisi yang bergelut dalam bidang ilmu sosiologi juga ikut andil dalam
IbnuKhaldun kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi Islam, ahli politik Islam, dan Bapak Ekonomi Islam. Ia juga sering disebut sebagai pendiri ilmu historiografi dalam sejarah yang menelurkan karya berjudul Muqadimmah. Baca juga: Jamaluddin al-Afghani: Biografi, Pemikiran, dan Ide Pembaharuan. Pemikiran Ibnu Khaldun tentang sosiologi
Tindakansosial ini terjadi karena dorongan dari perasaan/emosi. Contohnya, seorang siswa yang menangis karena dihukum guru saat mencontek ulangan teman (Makanya, ikut ruangbelajar aja! Nggak perlu nyontek, kamu bisa belajar dengan berbagai video seru!) 4. Tindakan Tradisional. Tindakan yang didasarkan atas kebiasaan yang telah mendarah daging..